Oleh: Nadya Claudia
Matahari
sudah mengetuk mata ini, suara ayam dan juga suara mesin motor yang sedang
dipanaskan oleh pemiliknya sudah terdengar. Aku bergegas pergi ke kamar mandi
untuk mencari inspirasi. Kata orang, kamar mandi mempunyai kekuatan magis yang
bisa membuat pikiran lebih jernih dan seringkali memunculkan ide-ide yang tidak
terduga.
Terlalu
lama di kamar mandi, dan terlalu lama berpikir juga tidak bagus. Bisa membuat
kulit pucat dan menimbulkan rasa lapar yang meradang. Yang aku ketahui,
berpikir memakan energi yang banyak. Seringkali kualami, saat kerja kelompok di
rumah teman, kami semua lebih banyak makan daripada mengerjakan tugas karena
terlalu lelah berpikir. Mungkin itu sebabnya, kerja kelompok sering kali gagal,
seharusnya, tidak terlalu banyak berpikir dan lebih banyak bertindak.
Inspirasi
muncul bagaikan sebuah kabel yang menyambungkan sesuatu dengan hal lainnya,
tapi tidak hanya dari pengalaman antar sesama manusia saja, tetapi, dari buku
yang kita baca, atau film, drama, dan anime yang kita tonton.
Hari
ini berbeda dengan hari lainnya, ketika pagi menjelang siang, bukannya kudengar suara orang bergegas pergi ke luar
rumah atau suara tetangga yang bergosip saat anaknya asyik menaiki odong-odong,
tetapi, suara tukang ember yang sedang mengadukan satu ember dengan ember
lainnya *BUUMMM* Sembari berkata dengan suara lantang, “Anti Pecah!” dengan
nada sedikit melengking yang membuatku terkejut sampai masker bengkuang yang
sedang kupakai menjadi retak tak karuan. Tidak seperti di desa, hening dengan
suara gemercik air dan burung-burung. Sunyi, membuat tenang pikiran, dan
pastinya, tidak sesak seperti kota.
Tepat
pukul 9 pagi, setelah selesai membilas masker yang retak menggunakan air hangat
dan handuk, aku berias tipis untuk pergi ke luar rumah. Kuambil jaket di balik
pintu, kuraih helm yang berada di atas sepeda adikku, dan kusiapkan sepeda
motorku untuk berpergian sekitar 1 jam ke rumah temanku.
Tidak
bisa aku gambarkan suasana pagi menjelang siang ini, sangat panas dan membuatku
ingin menceburkan diri ke kali. Entah mengapa, seringkali aku berpikir aneh,
tetapi, aku tetap bangga pada diriku sendiri.
Komentar
Posting Komentar